Selasa, 08 Januari 2013

Bagaimana Memulai Bisnis Modal Kecil dan Langsung Action?

ide bisnis modal kecil
ide bisnis modal kecil
Sungguh, realisasi bisnis itu sebenarnya mudah. Tinggal bagaimana kita memilih jenis bisnis sesuai dengan yang kita kehendaki, melakukan investasi seminimal mungkin namun menjalankan aksi semaksimal mungkin dan mengelola bisnis itu dengan berpedoman pada kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat terjadi pada bisnis kita.
Seyogyanya kita tidak mudah puas dengan apa yang telah berhasil kita capai. Belajar untuk meningkatkan keahlian kita dalam berbisnis dapat menolong kita dalam menanggulangi kelemahan bisnis kita dan ancaman terhadap bisnis kita.
Sebelumnya sudah kita bahas macam-macam model bisnis di sini, disini dan yang ini.
Oke kita telah sampai ke bagian terakhir model bisnis yaitu:

MAKELAR (BROKER)

Bisnis dengan modal paling ringan adalah menjadi makelar atau broker. Masyarakat kita familier menyebut profesi ini sebagai perantara atau makelar. Dalam dunia perdagangan internasional, broker ini berkembang pesat menjadi bisnis yang menguntungkan dalam skala besar.
Bisnis ini dapat dijalankan tanpa modal besar, hanya menjual keahlian memasarkan, kita bisa mendapatkan komisi sesuai yang kita harapkan, dan dari sisi resiko dapat dikatakan ringan dibandingkan dengan risiko yang harus ditanggung oleh pebisnis yang melakukan kegiatan memproduksi.
Bisnis broker terbagi menjadi tiga jenis:
broker kelas teri,
broker kelas kakap, dan
professional broker.
Broker kelas teri adalah makelar jual beli motor atau mobil yang nama atau nomor handphonenya sering muncul di media massa menawarkan barang dagangannya. Pendapatan broker kelas teri ini cukup menggiurkan. Untuk menjualkan satu unit sepedamotor mereka bisa mendapatkan keuntungan antara Rp. 300.000,- sampai dengan Rp. 500.000,-. Bayangkan jika seminggu sekali bisa menjualkan satu unit motor, maka penghasilan per bulan sudah mencapai Rp. 2.000.000,-, cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga sederhana.
Broker atau makelar mobil lebih menggiurkan lagi.Sekali transaksi satu unit mobil, broker bisa mengambil keuntungan antara Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,- tergantung jenis dan kondisi mobil yang dijual. Ambillah rata-rata satu unit mobil broker mengambil keuntungan Rp. 2.500.000,-, maka dalam sebulan ia mampu menjual dua unit mobil saja, ia memperoleh penghasilan Rp. 5.000.000,-, sangat cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga kelas menengah.
Broker kelas kakap pendapatannya lebih besar lagi. Broker ini biasanya bergerak dalam bidang jual beli properti yang harganya sampai miliaran rupiah per unitnya. Anggaplah ia mampu menutup transaksi Rp. 1.000.000.000,-untuk penjualan tanah/rumah/ruko, ia berhak atas komisi sebesar 2,5% dari harga jual. Berarti komisi yang masuk ke kantongnya Rp.25.000.000,-. Semakin luas jaringan kerjanya,broker jenis ini akan meraup keuntungan yang makin banyak.
Jika broker kelas teri dan broker kelas kakap rata-rata beroperasi secara individual, maka professional broker beroperasi dengan menggunakan organisasi bisnis. Lihatlah agen-agen property yang beroperasi di Indonesia. Agen-agen property ini adalah kantornya para makelar. Cara kerja mereka sangat professional. Pelayanannya sangat mirip dengan pelayanan perbankan. Klien-kliennya rata-rata kalangan kelas menengah ke atas. Jika seorang broker kelas kakap saja dapat meraup keuntungan sebesar yang diungkapkan diatas,dapat kita bayangkan, berapa besar keuntungan yang dicetak oleh perusahaan-perusahaan broker ini. Apalagi mereka rata-rata hanya membagi 1% dari nilai jual property kepada para agennya. Sisanya masuk ke kas perusahaan. Perusahaan broker seperti ini biasanya beroperasi lintas negara, memiliki database properti yang sangat lengkap, memiliki jaringan informasi online melalui website.
Mungkinkah seorang broker dapat memiliki sebuah perusahaan professional broker seperti ini? Sangat mungkin sekali. Apalagi jika si broker tersebut memiliki visi jauh kedepan. Ia dapat membangun perusahaannya setahap demi setahap.
Kekuatan (Strength)
Bagi kita yang memiliki ketrampilan menjual, bisnis ini sangat cocok. Sebab bisnis ini hanya mengandalkan kekuatan kita dalam memasarkan produk. Jadi bagi Anda yang saat ini berprofesi sebagai account officer, tenaga marketing atau salesman, jangan berkecil hati. Anda memiliki keahlian yang tidak dimilki oleh orang lain. Keahlian menjual Anda ini jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan bisnis professional broker yang mendatangkan keuntungan berlipat ganda dibandingkan jika kita hanya bertahan sebagai salesman atau tenaga marketing saja.
Kelemahan (Weakness)
Ketrampilan menjual itu harus diasah setiap saat. Jika kita tidak pernah mau meningkatkan ketrampilan menjual kita, maka kita tidak akan pernah bisa menjual produk yang harganya lebih mahal. Misalnya seorang broker sepeda motor biasa tentu akan canggung jika harus menjualkan sepeda motor gedhe. Broker mobil niaga tentu akan canggung menjualkan mobil mewah. Broker properti kelas menengah tentu akan canggung menjualkan properti mewah. Kecanggungan ini berubah pada kegagalan. Kelemahan seperti ini bisa diantisipasi dengan mengasah ketrampilan kita setiap saat setingkat lebih tinggi. Jangan mudah puas.
Peluang (Opportunity)
Bisnis broker sangat berpeluang untuk sukses. Lihatlah disekeliling kita. Banyak sekali produsen-produsen yang menghasilkan produk bagus namun mereka tidak dapat memasarkan atau tidak tahu bagaimana harus memasarkan produk tersebut. Padahal disisi lain juga banyak buyer dari luar negeri yang tidak mengenal wilayah Indonesia serta produk-produk lokal yang berkualitas. Kita bisa menjembatani kepentingan produsen lokal dan buyer ini dengan menjadi profesional broker. Modalnya hanya negosiasi dengan buyer untuk mendapatkan harga beli yang pantas.
Ancaman (Treat)
Profesional broker adalah produk jasa. Produk jasa biasanya rentan terhadap masalah ketidakprofesionalan. Jika kita bekerja suka menyimpang, misalnya banyak melanggar deadline, dapat dipastikan buyer akan kapok bekerjasama dengan kita dan membuat mereka lari ke broker lain yang lebih professional. Waspadai broker-broker lain yang memiliki keunggulan teknologi informasi dan kinerja yang baik.
Kebutuhan Modal Finansial
Bisnis ini sangat minim modal finansial. Untuk menjadi broker pertama kali kita bahkan hanya perlu mengeluarkan biaya bensin saja untuk pergi ke tempat orang yang akan menjualkan produk dan pergi ketempat orang yang akan membeli produk. Biaya lain yang diperlukan mungkin hanya biaya pulsa handphone. Jika kita bekerjasama dengan buyer dari luar negeri, yang kita perlukan saat awal memulai usaha ini hanyalah biaya sewa warnet untuk menulis email.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar