Kabupaten Batu Bara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. DPR menyetujui Rancangan Undang-Undang pembentukannya tanggal 8 Desember 2006. Kabupaten ini diresmikan pada tanggal 15 Juni 2007, bersamaan dengan dilantiknya Penjabat Bupati Batubara, Drs. H. Sofyan Nasution, S.H.
Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan dan beribukota di Kecamatan Limapuluh.
Kabupaten Batubara adalah salah satu dari 16 kabupaten dan kota baru yang dimekarkan pada dalam kurun tahun 2006.
Kabupaten Batubara merupakan pemekaran dari Kabupaten Asahan
dimana tujuh kecamatan di Kabupaten Asahan dikurangi dan dipindahkan
wilayahnya menjadi wilayah Kabupaten Batubara. Kabupaten ini terletak di
tepi pantai Selat Malaka, sekitar 175 km selatan ibu kota Medan. Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, Kabupaten Batubara termasuk ke dalam Karesidenan Sumatera Timur.
Penduduk Kabupaten Batubara didominasi oleh etnis Jawa, kemudian diikuti oleh orang-orang Melayu, dan Suku Batak. Orang Mandailing
merupakan sub-etnis Batak yang paling banyak bermukim disini. Pada masa
kolonial, untuk memperoleh prestise serta jabatan dari sultan-sultan
Melayu, banyak di antara orang-orang Mandailing yang mengubah
identitasnya dan memilih menjadi seorang Melayu. Etnis Jawa atau yang
dikenal dengan Pujakesuma (Putra Jawa Keturunan Sumatra) mencapai 43% dari keseluruhan penduduk Batubara.[3] Mereka merupakan keturunan kuli-kuli perkebunan yang dibawa para pekebun Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Selain itu orang Minangkabau
juga banyak ditemui di kabupaten ini. Sejak abad ke-18, Batubara telah
menjadi pangkalan bagi orang-orang kaya Minangkabau yang melakukan
perdagangan lintas selat. Mereka membawa hasil-hasil bumi dari pedalaman
Sumatra, untuk dijual kepada orang-orang Eropa di Penang dan Singapura.[4] Seperti halnya Pelalawan, Siak, dan Jambi; Batubara merupakan koloni dagang orang-orang Minang di pesisir timur Sumatra.[5]
Dari lima suku (klan) asli yang terdapat di Batubara yakni Lima Laras,
Tanah Datar, Pesisir, Lima Puluh dan Suku Boga, dua di antaranya
teridentifikasi sebagai nama luhak di Minangkabau, yang diperkirakan sebagai tempat asal masyarakat suku tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar