Jembatan Persahabatan dan Kerjasama Dua Bangsa
PT.
Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dibentuk di Jakarta pada 6 Januari
1976 sebagai perusahaan joint venture antara Pemerintah Republik
Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co.Ltd. (NAA) sesuai dengan
Master Agreement yang ditandatangani tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo,
Jepang. Tujuan pembentukan INALUM adalah untuk mewujudkan Proyek Asahan
guna membangun dan mengoperasikan Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Proyek Asahan dibangun dengan tiga tujuan utama :
1. Sebagai simbol persahabatan dan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.
2. Memanfaatkan potensi
tenaga sungai Asahan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air, mempercepat
perkembangan ekonomi Indonesia khususnya kawasan Sumatera Utara, dan
mempromosikan industri aluminium di Indonesia, dan
3. Supplai aluminium ingot yang berkesinambungan ke Jepang.
Pada INALUM melekat harapan
terwujudnya kesejahteraan regional, daya saing industri nasional dan
daya saing internasional Indonesia.
Total investasi yang
tertanam di Proyek ini adalah ¥ 411 miliar atau sekitar US$ 2 milliar
pada saat itu. Saat ini perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia
dengan NAA adalah 41,12% : 58,88%.
Pelabuhan Kuala Tanjung
Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun untuk keperluan
pengoperasian Pabrik Peleburan Aluminium (PPA). Dihubungkan dengan
jembatan (trestle) yang menjorok ke laut sejauh 2,5 km dan dilengkapi
dengan Dermaga A panjang 200 m, Dermaga B panjang 150 m, dan Dermaga C
panjang 80 m.
Dermaga A dan B gigunakan
khusus untuk inalum yang dapat disandari oleh kapal berbobot 25.000 DWT
dan 16.000 DWT serta Dermaga C dapat disandari kapal berbobot 3.000 ton
yang disumbangkan kepada Pemerintah RI untuk digunakan bagi kepentingan
umum.
Bendungan Penadah (Intake) Tangga
Dibangun dari beton dan
berbentuk busur (Concrete Arch) yang merupakan bendungan busur pertama
di Indonesia serta memiliki dimensi cukup besar.
Berfungsi untuk membentuk tinggi energi yang diperlukan untuk
membangkitkan tenaga di Stasium Pembangkit Listrik.
Mulai dibangun pada bulan Mei tahun 1978 dan selesai bulan Agustus 1982.
Tinggi bendungan 82 meter dari dasar sungai Asahan, dengan volume
4.880.000 m3.
Di Sumatera Utara
Sarana dan prasarana
industri Proyek Asahan berlokasi di Sumatera Utara dan mulai dibangun
oleh INALUM pada tahun 1978.
INALUM mulai membangun PLTA dengan kapasitas terpasang 604 MW dan Pabrik
Peleburan Aluminium (PPA) dengan kapasitas produksi 225.000 ton
aluminium ingot per tahun. Kedua fasilitas tersebut mulai beroperasi
pada 1982.
INALUM sampai saat ini
merupakan pabrik peleburan aluminium satu-satunya di Asia Tenggara.
Banyak masyarakat yang masih mengenal INALUM hanya sebagai pabrik
peleburan aluminium yang berada di Kuala Tanjung. Sebenarnya INALUM
lebih dari itu.
Luas wilayah yang secara
langsung dikelola INALUM untuk mendukung industri aluminiumnya mencapai
hampir 1.300 ha dan tersebar di 3 Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.
Proyek Asahan terdiri terdiri dari PLTA yang tterletak di Paritohan,
Kabupaten Toba Samosir dan Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) di Kuala
Tanjung, Kabupaten Batubara.
Juga dibangun sarana dan
prasarana bagi kedua proyek tersebut seperti pelabuhan, infrastruk
jalan, perumahan karyawan, sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, sarana
ollah raga dan lainnya.
Bendungan Pengatur (Regulating Dam) Siruar
Bendungan yang dibangun di
Siruar berfungsi sebagai pengendali ketingggian permukaan air Danau Toba
dan debit air yang mengalir ke Sungai Asahan, guna dapat dipergunakan
untuk membangkitkan tenaga listrik di PLTA Siguragura dan PLTA Tangga.
Mulai dibangun pada bulan Juni tahun 1978 dan selesai pada Januari 1981.
Bendungan Pengatur Siruar berjenis struktur Concrete Gravity dengan
tinggi bendungan 39 meter dari dasar sungai Asahan.
Bendungan Penadah (Intake) Siguragura
Bendungan Siguragura
tterletak 23,3 km dari hulu sungai Asahan (Danau Toba), atau 8,8 km dari
bendungan Siruar atau 1 km di hilir Air Terjun Siguragura.
Bendungan ini berfungsi untuk menjamin ketersediaan volume air dan
besarnya energi air yang diperlukan bagi pembangkit tenaga listrik di
PLTA Siguragura.
Mulai dibangun pada bulan
Mei 1978 dan selesai bulan Desember 1981, bendungan Siguragura berjenis
struktur Concrete Gravity dengan tinggi bendungan 46 meter dari dasar
Sungai Asahan, dengan volume 6.140.000 m3.
Rumah Pengendali.
Semua pengendalian seperti
membuka dan menutup pintu air, menjalankan atau menghentikan putaran
turbin, menurunkan atau menaikkan pembangkit tenaga listrik oleh
generator dan lain-lainnya diatur melalui rumah pengendali.
Listrik yang dibangkitkan
di Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura selanjutnya dialirkan ke Kuala
Tanjung. Sebelum dialirkan ke Kuala Tanjung, aurs listrik diatur di
Rumah Pengendali. Pengendalian ini dilaksanakan dengan bantuan komputer
di rumah pengendali PLTA Siguragura, dengan sistem kendali jarak jaur.
Rumah pengendali dipersiapkan untuk mengendalikan pengoperasian semua
PLTA yang akan dibangun di sepanjang Sungai Asahan.
Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.
Stasiun Pembangkit lListrik
Siguragura dibangun 200 m dibawah permukaan tanah, terdiri dari dua
ruangan besar, yaitu ruang pembangkit listrik dan ruang ttransformator
utama.
Dengan 4 perangkat pembangkit tenaga listrik (turbin), Siguragura dapat
menyediakan tenaga listrik sebesar 206 MW.
22 Km Access Road Porsea – PLTA Tangga.
Jalan penghubung (access
road) yang dimaksud adalah jalan dari Porsea ke PLTA. Pelaksanaan
pembangunan jalan penghubung ini dilakukan pada Juni 1977 dan
diselesaikan secara berturut-turut pada bulan Juni dan Desember tahun
1978.
Stasiun Pembangkit Listrik Tangga
Stasiun Pembangkit Listtrik
Tangga dibangun di tepi Sungai Asahan, di lembah Sampuran si Harimau.
Di dalam gedung ini dihasilkan tenaga listrik oleh air dari bendungan
penadah Tangga yang masuk melalui terowongan saluran atas yang
panjangnya 1.618 m.
Bila PLTA Tangga dan
Siguragura digabung, maka diperoleh kapasitas terpasang sebesar 604 MW,
kapasitas puncak 513 MW dan kapasitas pasti sebesar 426 MW. Medan saklar
Tangga terdapat di sebelah bangunan tenaga.
Sistem Tenaga Listrik
Tenaga listrik dibutuhkan
dibutuhkan oleh pabrik peleburan aluminium untuk kebutuhan perlengkapan
pabrik seperti pabrik penuangan, peralatan ban berjalan, derek pada
setiap pabrik dan bengkel kerja.
Bangunan sistem penyediaan tenaga listrik terdiri dari fasilitas
penerimaan 33 KV, peralatan konversi tenaga listrik, ruang pusat
pengendali, peralatan listrik pembantu untuk gardu induk, fasilitas
penyediaan tenaga listrik serta diesel generator.
Pemukiman di Paritohan
Pemukiman karyawan bagi
karyawan INALUM yang bekerja di PLTA Asahan, dibangun di atas lahan
seluas 80 ha di Paritohan. Pemukiman ini mencakup gedung kantor
sementara, perumahan, asrama, graha tamu, gedung pertemuan, klinik, toko
serba ada, gedung olahraga, masjid dan gereja, serta dilengkapi dengan
penjernihan air minum dan pembersihan air buangan.
Pabrik Karbon
Pabrik yang berfungsi
memproduksi balok anoda karbon untuk digunakan pada tungku-tungku
reduksi ini terdiri dari bagian karbon mentah, bagian pemanggangan anoda
dan bagian pemasangan tangkai.
Pabrik Tungku Reduksi
Pabrik Tungku Reduksi
terdiri dari 3 unit gedung reduksi masing-masing berukuran panjang 648
m, lebar 52 m dan tinggi 29 m. Tungku reduksi atau pot pada ketiga
gedung reduksi ini berjulan 510 buah.
Tungku reduksi tipe anoda pangga 175 KA, kini telah dikembangkan menjadi
190 KA dan saat ini sedang dikembangka ke nilai arus yang lebih tinggi,
beroperasi pada suhu 960oC. Setiap tungku reduksi atau pot dapat
menghasilkan 1,5 ton atau lebih metal per hari.
Pabrik Penuangan
Logam aluminium cair dari
tungku reduksi dibawa ke pabrik penuangan dan dimasukkan ke dalam dapur
penampung (holding furnace) dan setelah dibersihkan, logam cair tersebut
dituang ke dalam mesin cetak untuk menghasilkan batangan (ingot)
aluminium, masing-masing beratnya 22,7 kg dengan kadar kemurnian antara
99,70% - 99,92%.
Peralatan utama pabrik
penuangan terdiri dari sepuluh buah dapur penampung dengan kapasitas 30
ton, satu tungku pelebur 30 ton dan tujuh mesin pencetak ingot dengan
kapasitas 12 ton per jam. Pabrik penuangan yang panjangnya 126 m dengan
lebar 61,5 m, terbuat dari kontruksi baja impor sebanyak 501,6 ton dan
208 ton dibeli dari dalam negeri.
Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang
merupakan bagaian yang tidak langsung dari pabrik, namun mutlak
diperlukan untuk mendukung kontinuitas operasi pabrik diantaranya
bengkel-bengkel pemeliharaan dan perbaikan peralatan mesin, listrik dan
lain sebagainya.
Disamping itu juga terdapat fasilitas penyimpanan bahan baku antara lain
silo alumina (3 unit masing-masing 20.000 ton), sillo kokas (20 unit
masing-masing 1.400 ton), silo hard pitch (5.400 ton). Fasilitas gedung
kantor INALUM memiliki luas 3.300 m2 dengan fasilitas-fasilitas lainnya.
120 km Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi
Tenaga listrik yang
dibangkitkan oleh gadungan PLTA Siguragura dan Tangga disalurkan melalui
saluran transmisi ke Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) di Kuala Tanjung
sejauh 120 km yang direntangkan pada 271 menara baja.
Aliran listrik ini harus dapat dijamin kepastiannya, karena
tungku-tungku peleburan beroperasi terus-menerus selama 24 jam per hari
selama kurang lebih 6 tahun untuk setiap tungku.
Pabrik Peleburan Aluminium
Pabrik Peleburan Aluminium
(PPA) beserta prasarana pendukung produksinya dibangun di atas area
seluar 200 ha di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Pabrik peleburan dengan kapasitas desain 225.00 ton aluminium batangan
(ingot) per tahun ini dibangun bersama-sama dengan pelabuhan khusus di
Kuala Tanjung.
Kota Tanjung Gading Pemukiman dan fasilitas kota
Untuk keperluan perumahan
bagi karyawan pabrik dibangun sebanyak 1.340 buah rumah terdiri dari
berbagai tipe yang disediakan bagi karyawan yang telah berkeluarga,
serta asrama untuk karyawan yang belum berkeluarga. Perumahan yang
dibangun disebuah kota permukiman seluar 200 ha, yang dilengkapi dengan
fasilitas modern, terletak di Tanjung Gading yang berjarak 16.5 km dari
pabrik peleburan. Kota pemukiman tersebut dilengkapi dengan berbagai
fasilitas untuk pendidikan, kantor pemerintahan, perdagangan, sarana
olahraga dan tempat-tempat beribadah.
16.5 Km Access Road Air Putih – Kuala Tanjung
Jalan penghubung (access
road) antara Kebun Kopi di Kecamatan Air Putih dengan Kuala Tanjung
dibangun untuk mencapai Pabrik Peleburan Aluminium (PPA). Jalur jalan
sepanjang 16.5 km digunakan sebagai jalan operasi proyk dan juga
masyarakat sekitar, serta untuk menghubungkan daerah Timur Propinsi
Sumatera Utara ke pelabuhan Kuala Tanjung.
Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi terdiri dari sentral otomat di Tanjung Gading dengan kapasitas 1.000 saluran.