Jumat, 07 Desember 2012

Inalum Batu Bara

Jembatan Persahabatan dan Kerjasama Dua Bangsa
PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dibentuk di Jakarta pada 6 Januari 1976 sebagai perusahaan joint venture antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co.Ltd. (NAA) sesuai dengan Master Agreement yang ditandatangani tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, Jepang. Tujuan pembentukan INALUM adalah untuk mewujudkan Proyek Asahan guna membangun dan mengoperasikan Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Proyek Asahan dibangun dengan tiga tujuan utama :
1. Sebagai simbol persahabatan dan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.
2. Memanfaatkan potensi tenaga sungai Asahan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air, mempercepat perkembangan ekonomi Indonesia khususnya kawasan Sumatera Utara, dan mempromosikan industri aluminium di Indonesia, dan
3. Supplai aluminium ingot yang berkesinambungan ke Jepang.
Pada INALUM melekat harapan terwujudnya kesejahteraan regional, daya saing industri nasional dan daya saing internasional Indonesia.
Total investasi yang tertanam di Proyek ini adalah ¥ 411 miliar atau sekitar US$ 2 milliar pada saat itu. Saat ini perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dengan NAA adalah 41,12% : 58,88%.
Pelabuhan Kuala Tanjung
Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun untuk keperluan pengoperasian Pabrik Peleburan Aluminium (PPA). Dihubungkan dengan jembatan (trestle) yang menjorok ke laut sejauh 2,5 km dan dilengkapi dengan Dermaga A panjang 200 m, Dermaga B panjang 150 m, dan Dermaga C panjang 80 m.
Dermaga A dan B gigunakan khusus untuk inalum yang dapat disandari oleh kapal berbobot 25.000 DWT dan 16.000 DWT serta Dermaga C dapat disandari kapal berbobot 3.000 ton yang disumbangkan kepada Pemerintah RI untuk digunakan bagi kepentingan umum.
Bendungan Penadah (Intake) Tangga
Dibangun dari beton dan berbentuk busur (Concrete Arch) yang merupakan bendungan busur pertama di Indonesia serta memiliki dimensi cukup besar. Berfungsi untuk membentuk tinggi energi yang diperlukan untuk membangkitkan tenaga di Stasium Pembangkit Listrik. Mulai dibangun pada bulan Mei tahun 1978 dan selesai bulan Agustus 1982. Tinggi bendungan 82 meter dari dasar sungai Asahan, dengan volume 4.880.000 m3.
Di Sumatera Utara
Sarana dan prasarana industri Proyek Asahan berlokasi di Sumatera Utara dan mulai dibangun oleh INALUM pada tahun 1978. INALUM mulai membangun PLTA dengan kapasitas terpasang 604 MW dan Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) dengan kapasitas produksi 225.000 ton aluminium ingot per tahun. Kedua fasilitas tersebut mulai beroperasi pada 1982.
INALUM sampai saat ini merupakan pabrik peleburan aluminium satu-satunya di Asia Tenggara. Banyak masyarakat yang masih mengenal INALUM hanya sebagai pabrik peleburan aluminium yang berada di Kuala Tanjung. Sebenarnya INALUM lebih dari itu.
Luas wilayah yang secara langsung dikelola INALUM untuk mendukung industri aluminiumnya mencapai hampir 1.300 ha dan tersebar di 3 Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara. Proyek Asahan terdiri terdiri dari PLTA yang tterletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir dan Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara.
Juga dibangun sarana dan prasarana bagi kedua proyek tersebut seperti pelabuhan, infrastruk jalan, perumahan karyawan, sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, sarana ollah raga dan lainnya.
Bendungan Pengatur (Regulating Dam) Siruar
Bendungan yang dibangun di Siruar berfungsi sebagai pengendali ketingggian permukaan air Danau Toba dan debit air yang mengalir ke Sungai Asahan, guna dapat dipergunakan untuk membangkitkan tenaga listrik di PLTA Siguragura dan PLTA Tangga. Mulai dibangun pada bulan Juni tahun 1978 dan selesai pada Januari 1981. Bendungan Pengatur Siruar berjenis struktur Concrete Gravity dengan tinggi bendungan 39 meter dari dasar sungai Asahan.
Bendungan Penadah (Intake) Siguragura
Bendungan Siguragura tterletak 23,3 km dari hulu sungai Asahan (Danau Toba), atau 8,8 km dari bendungan Siruar atau 1 km di hilir Air Terjun Siguragura. Bendungan ini berfungsi untuk menjamin ketersediaan volume air dan besarnya energi air yang diperlukan bagi pembangkit tenaga listrik di PLTA Siguragura.
Mulai dibangun pada bulan Mei 1978 dan selesai bulan Desember 1981, bendungan Siguragura berjenis struktur Concrete Gravity dengan tinggi bendungan 46 meter dari dasar Sungai Asahan, dengan volume 6.140.000 m3.
Rumah Pengendali.
Semua pengendalian seperti membuka dan menutup pintu air, menjalankan atau menghentikan putaran turbin, menurunkan atau menaikkan pembangkit tenaga listrik oleh generator dan lain-lainnya diatur melalui rumah pengendali.
Listrik yang dibangkitkan di Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura selanjutnya dialirkan ke Kuala Tanjung. Sebelum dialirkan ke Kuala Tanjung, aurs listrik diatur di Rumah Pengendali. Pengendalian ini dilaksanakan dengan bantuan komputer di rumah pengendali PLTA Siguragura, dengan sistem kendali jarak jaur. Rumah pengendali dipersiapkan untuk mengendalikan pengoperasian semua PLTA yang akan dibangun di sepanjang Sungai Asahan.
Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.
Stasiun Pembangkit lListrik Siguragura dibangun 200 m dibawah permukaan tanah, terdiri dari dua ruangan besar, yaitu ruang pembangkit listrik dan ruang ttransformator utama. Dengan 4 perangkat pembangkit tenaga listrik (turbin), Siguragura dapat menyediakan tenaga listrik sebesar 206 MW.
22 Km Access Road Porsea – PLTA Tangga.
Jalan penghubung (access road) yang dimaksud adalah jalan dari Porsea ke PLTA. Pelaksanaan pembangunan jalan penghubung ini dilakukan pada Juni 1977 dan diselesaikan secara berturut-turut pada bulan Juni dan Desember tahun 1978.
Stasiun Pembangkit Listrik Tangga
Stasiun Pembangkit Listtrik Tangga dibangun di tepi Sungai Asahan, di lembah Sampuran si Harimau. Di dalam gedung ini dihasilkan tenaga listrik oleh air dari bendungan penadah Tangga yang masuk melalui terowongan saluran atas yang panjangnya 1.618 m.
Bila PLTA Tangga dan Siguragura digabung, maka diperoleh kapasitas terpasang sebesar 604 MW, kapasitas puncak 513 MW dan kapasitas pasti sebesar 426 MW. Medan saklar Tangga terdapat di sebelah bangunan tenaga.
Sistem Tenaga Listrik
Tenaga listrik dibutuhkan dibutuhkan oleh pabrik peleburan aluminium untuk kebutuhan perlengkapan pabrik seperti pabrik penuangan, peralatan ban berjalan, derek pada setiap pabrik dan bengkel kerja. Bangunan sistem penyediaan tenaga listrik terdiri dari fasilitas penerimaan 33 KV, peralatan konversi tenaga listrik, ruang pusat pengendali, peralatan listrik pembantu untuk gardu induk, fasilitas penyediaan tenaga listrik serta diesel generator.
Pemukiman di Paritohan
Pemukiman karyawan bagi karyawan INALUM yang bekerja di PLTA Asahan, dibangun di atas lahan seluas 80 ha di Paritohan. Pemukiman ini mencakup gedung kantor sementara, perumahan, asrama, graha tamu, gedung pertemuan, klinik, toko serba ada, gedung olahraga, masjid dan gereja, serta dilengkapi dengan penjernihan air minum dan pembersihan air buangan.
Pabrik Karbon
Pabrik yang berfungsi memproduksi balok anoda karbon untuk digunakan pada tungku-tungku reduksi ini terdiri dari bagian karbon mentah, bagian pemanggangan anoda dan bagian pemasangan tangkai.
Pabrik Tungku Reduksi
Pabrik Tungku Reduksi terdiri dari 3 unit gedung reduksi masing-masing berukuran panjang 648 m, lebar 52 m dan tinggi 29 m. Tungku reduksi atau pot pada ketiga gedung reduksi ini berjulan 510 buah. Tungku reduksi tipe anoda pangga 175 KA, kini telah dikembangkan menjadi 190 KA dan saat ini sedang dikembangka ke nilai arus yang lebih tinggi, beroperasi pada suhu 960oC. Setiap tungku reduksi atau pot dapat menghasilkan 1,5 ton atau lebih metal per hari.
Pabrik Penuangan
Logam aluminium cair dari tungku reduksi dibawa ke pabrik penuangan dan dimasukkan ke dalam dapur penampung (holding furnace) dan setelah dibersihkan, logam cair tersebut dituang ke dalam mesin cetak untuk menghasilkan batangan (ingot) aluminium, masing-masing beratnya 22,7 kg dengan kadar kemurnian antara 99,70% - 99,92%.
Peralatan utama pabrik penuangan terdiri dari sepuluh buah dapur penampung dengan kapasitas 30 ton, satu tungku pelebur 30 ton dan tujuh mesin pencetak ingot dengan kapasitas 12 ton per jam. Pabrik penuangan yang panjangnya 126 m dengan lebar 61,5 m, terbuat dari kontruksi baja impor sebanyak 501,6 ton dan 208 ton dibeli dari dalam negeri.
Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang merupakan bagaian yang tidak langsung dari pabrik, namun mutlak diperlukan untuk mendukung kontinuitas operasi pabrik diantaranya bengkel-bengkel pemeliharaan dan perbaikan peralatan mesin, listrik dan lain sebagainya. Disamping itu juga terdapat fasilitas penyimpanan bahan baku antara lain silo alumina (3 unit masing-masing 20.000 ton), sillo kokas (20 unit masing-masing 1.400 ton), silo hard pitch (5.400 ton). Fasilitas gedung kantor INALUM memiliki luas 3.300 m2 dengan fasilitas-fasilitas lainnya.
120 km Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi
Tenaga listrik yang dibangkitkan oleh gadungan PLTA Siguragura dan Tangga disalurkan melalui saluran transmisi ke Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) di Kuala Tanjung sejauh 120 km yang direntangkan pada 271 menara baja. Aliran listrik ini harus dapat dijamin kepastiannya, karena tungku-tungku peleburan beroperasi terus-menerus selama 24 jam per hari selama kurang lebih 6 tahun untuk setiap tungku.
Pabrik Peleburan Aluminium
Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) beserta prasarana pendukung produksinya dibangun di atas area seluar 200 ha di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Pabrik peleburan dengan kapasitas desain 225.00 ton aluminium batangan (ingot) per tahun ini dibangun bersama-sama dengan pelabuhan khusus di Kuala Tanjung.
Kota Tanjung Gading Pemukiman dan fasilitas kota
Untuk keperluan perumahan bagi karyawan pabrik dibangun sebanyak 1.340 buah rumah terdiri dari berbagai tipe yang disediakan bagi karyawan yang telah berkeluarga, serta asrama untuk karyawan yang belum berkeluarga. Perumahan yang dibangun disebuah kota permukiman seluar 200 ha, yang dilengkapi dengan fasilitas modern, terletak di Tanjung Gading yang berjarak 16.5 km dari pabrik peleburan. Kota pemukiman tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk pendidikan, kantor pemerintahan, perdagangan, sarana olahraga dan tempat-tempat beribadah.
16.5 Km Access Road Air Putih – Kuala Tanjung
Jalan penghubung (access road) antara Kebun Kopi di Kecamatan Air Putih dengan Kuala Tanjung dibangun untuk mencapai Pabrik Peleburan Aluminium (PPA). Jalur jalan sepanjang 16.5 km digunakan sebagai jalan operasi proyk dan juga masyarakat sekitar, serta untuk menghubungkan daerah Timur Propinsi Sumatera Utara ke pelabuhan Kuala Tanjung.
Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi terdiri dari sentral otomat di Tanjung Gading dengan kapasitas 1.000 saluran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar